Kamis, 06 Januari 2011

on the other side of capital inflow


adanya krisis global yang sekarang terjadi menyebabkan aliran modal asing yang masuk ke Indonesia semakin banyak. krisis yang melanda irlandia dan yunani menambah semangat masuknya aliran modal ke indonesia. banyak pihak yang mulai merasa khawatir terhadap kondisi ini. karena ditakutkan aliran modal yang masuk hanya bersifat sementara (hedge funds) dimana para investor mengambil keuntungan dari suku bunga yang tinggi di Indonesia sementara negara-negara maju seperti Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat yang menetapkan di kisaran 0-0,1%. apakah capital inflow yang sekarang sedang membanjiri negeri ini hanya mendatangkan dampak yang buruk?

di satu sisi, dengan banyaknya capital yang masuk membuat rupiah terapresiasi yang akibatnya akan melemahkan ekspor Indonesia. hal ini ditambah dengan ketentuan baru negara pengimpor yang menjadi ekspor barrier bagi industri dalam negeri. pengenaan tarif ekspor juga melemahkan ekspor kita. dampak yang kedua adalah ketakutan terjadinya sudden revearsal dimana kita harus menyediakan cadangan devisa yang cukup untuk membiayai obligasi kita.

namun di sisi lain, apresiasi rupiah dapat menjadi keuntungan bagi kita. dengan pengelolaan arus uang yang masuk dan keluar dengan benar, keuntungan bagi kita adalah nilai nominal utang negara menjadi semakin kecil. di saat seperti inilah beberapa orang menyatakan adalah waktu yang tepat untuk membayar sebagian besar utang kita karena dampak dari apresiasi rupiah tersebut.

pembatasan capital inflow masih terus menjadi bahan pembicaraan. kita tinggal menunggu aturan terbaru tentang kejadian ini.

0 comments: