Jumat, 07 Januari 2011

kebijakan pencabutan subsidi dalam kaitannya dengan tingkat kepercayaan masyarakat


Bahan bakar menjadi salah satu pendorong inflasi. Kenaikan minyak dunia yang saat ini mencapai US$96 per barel dapat menembus 3 digit dalam waktu yang dekat. Ditambah lagi dengan iklim dingin yang terus melanda kawasan global akan membuat harga minyak bertahan di level tertinggi itu.
Untuk mengatasi tingginya harga minyak dunia, pemerintah menyediakan subsidi bahan bakar agar kenaikan harga minyak dunia tidak berimbas spontan pada perekonomian dalam negeri. Di sinilah fungsi dari stabilisasi APBN tercermin. Namun saat ini, porsi subsidi BBM mengalami kenaikan yang tajam sehingga dapat menyebabkan ketidaksehatan dalam APBN. Oleh karena itu pemerintah akan mencabut subsidi BBM untuk plat hitam per Maret 2011 nanti.
Belum juga kebijakan tersebut dilaksanakan, BBM menjadi langka di beberapa daerah. Hal ini menyebabkan berbagai indikasi dalam masyarakat. Takutnya kelangkaan ini akan semakin memicu kenaikan harga-harga bahan pangan terutama.
Reaksi masyarakat atas kebijakan pencabutan subsidi pun bermacam-macam. Sebagai masyarakat, kita akan berusaha untuk menyimpan minyak sebanyak-banyaknya saat pembelian BBM bersubsidi masih diperbolehkan untuk digunakan nanti ketika BBM bersubsidi dibatasi penggunaannya. Akibatnya BBM menjadi langka di pasaran.
Pemerintah seharusnya sudah dapat memperkirakan kejadian ini sebelumnya. Pertamina seyogyanya dapat menyediakan BBM bersubsidi lebih banyak dari porsi sebelumnya sehingga walau terjadi penimbunan minyak jika harga di pasaran tetap stabil, maka orang yang melakukan penimbunan itu mau tidak mau akan melepasnya.
Secara APBN, hal ini akan berdampak pada membengkaknya dana subsidi BBM. Namun jika dikalkulasikan ini bisa menjadi lebih baik. Sebab kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah tetap terjaga. Sehingga kebijakan tersebut tidak menimbulkan shock yang berlebihan pada masyarakat. Toh, jika orang yang menimbun itu bertujuan untuk mencari keuntungan, hal itu tidak akan bertahan lama. Setidaknya kepercayaan masyarakat tetap terjaga dan penerapan kebijakan ini bisa lebih terkontrol.
Perlu diingat bahwa kepercayaan masyarakat menjadi variabel eksogen yang memiliki peran cukup signifikan.

0 comments: